Sabtu, 28 April 2012

Wanita Perokok Rentan Idap Kardiovaskuler Dini

 

    Frekuensi merokok pada wanita semakin meningkat. Berdasarkan survei, wanita perokok lebih berisiko terkena penyakit jantung kardiovaskuler dini. Padahal, biasanya penyakit jantung ini menyerang wanita saat memasuki usia menopause.



Merokok bisa menimbulkan efek buruk pada kesehatan jan­tung yang berpotensi menim­bulkan penyakit jantung koroner stadium tinggi. Satu batang ro­kok mengandung nikotin dan 4.000 jenis racun yang sangat ber­ba­haya bagi kesehatan.
Studi terakhir tentang penya­kit di bagian kardiovaskuler me­ng­ungkapkan, merokok men­jadi sa­tu di antara lima penyebab ter­be­sar penyakit yang berhubu­ngan dengan kardiovaskuler, terutama kesehatan jantung.
Kelima faktor penyebab ter­be­sar yang bisa memicu kar­dio­vas­kuler meliputi kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, obesitas, alkohol, dan merokok.
“Merokok bisa memicu pe­nya­kit jantung koroner stadium tinggi dan frekuensi merokok pa­da wanita sekarang ini semakin tinggi,” ucap Dr Antonia Lukito SpJO-FIHA  saat Media Briefing Hasil studi terbaru CRUCIAL (Cluster Randomized Usual Care vs Caduet Investigation Assesing Long-Term Risk) yang dilakukan terhadap para pa­sien di Asia Pa­sifik, termasuk In­donesia, di Jakarta, Rabu (12/10).
Selain itu, pola hidup tidak se­hat juga menjadi salah satu pe­nyebab wanita pekerja rentan be­risiko terkena penyakit jantung (kardiovaskuler). Gaya hidup wanita modern saat ini cende­rung “disuguhi” makanan yang cepat saji yang dapat memicu ko­les­te­rol, jarang berolahraga, minum alkohol dan merokok.
Prof. Dr. Lukman Hakim SpPD KKV menjelaskan, penyakit kar­dio­vaskular mempengaruhi pem­­buluh darah yang menga­lirkan darah ke organ tubuh.
Kardiovaskular merupakan pe­nyakit mematikan yang men­du­duki posisi teratas di tanah air. Hi­pertensi (tekanan darah tinggi) dan kadar kolesterol yang ber­le­bih me­rupakan dua faktor risiko pa­ling umum penyebab penyakit ini.
Pasalnya, jantung bekerja le­bih keras yang mengakibatkan din­ding jantung menjadi tebal dan mulai menimbulkan plak hitam di jantung. Pada wanita, risiko ter­kena kardiovaskuler saat me­ma­suki masa menopause, yaitu se­kitar 45 tahun ke atas.
“Tapi, bukan berarti kar­dio­vaskuler dialami pada wanita yang memasuki masa menopau­se saja. Jika tidak menjalani pola hidup tidak sehat, wanita juga bisa terkena kardiovaskular di­ni,” ujar Dr Antonia.
Apalagi, pada wanita pekerja sekarang ini lebih sering jajan di luar. “Gaya hidup merokok bagi wanita turut mendorong terja­dinya kardiovaskular dini,” im­buh Dr Antonia.
Sedangkan pada pria, tambah Prof. Dr. Lukman, ada sekitar 81,8 persen penyakit kardio­vas­kular terjadi pada pria berusia 45 ta­hun ke atas karena menderita hi­per­tensi. Sebesar 40 persen di anta­ranya memiliki kolesterol tinggi.
Namun, para orangtua juga ha­rus mewaspadai anak-anak di bawah usia 10 tahun. Prof. Dr. Lukman mengatakan, penyakit jantung juga bisa dialami sejak masih anak-anak di bawah usia 10 tahun. Makanya, dari masa janin perlu juga diperhatikan.
“Meskipun di Indonesia belum ada penelitian yang bisa meng­kon­firmasikan hal tersebut, hal ini tak terkecuali pada anak yang bertubuh gemuk. Anak obesitas berisiko lebih tinggi lagi,” kata Prof Dr Lukman.
Penyakit jantung masih me­rupakan pembunuh nomor satu yang menyebabkan lebih dari 17 juta kematian di dunia per tahun. Apalagi, ada pergeseran pola hi­dup. Manusia semakin banyak mengkonsumsi daging yang dituding sebagai penyebab uta­ma menumpuknya kolesterol.
Selain itu, penyakit jantung ju­ga menjadi salah satu hal yang berbahaya karena diperkirakan hingga 90 persen muncul tanpa gejala terlebih dahulu sehingga sering disebut the silent killer (pem­bunuh diam-diam). 

0 komentar:

Posting Komentar