Frekuensi merokok pada wanita semakin meningkat. Berdasarkan survei, wanita perokok lebih berisiko terkena penyakit jantung kardiovaskuler dini. Padahal, biasanya penyakit jantung ini menyerang wanita saat memasuki usia menopause.
Merokok bisa menimbulkan efek buruk pada kesehatan jantung yang berpotensi menimbulkan penyakit jantung koroner stadium tinggi. Satu batang rokok mengandung nikotin dan 4.000 jenis racun yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Studi terakhir tentang penyakit di bagian kardiovaskuler mengungkapkan, merokok menjadi satu di antara lima penyebab terbesar penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler, terutama kesehatan jantung.
Kelima faktor penyebab terbesar yang bisa memicu kardiovaskuler meliputi kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, obesitas, alkohol, dan merokok.
“Merokok bisa memicu penyakit jantung koroner stadium tinggi dan frekuensi merokok pada wanita sekarang ini semakin tinggi,” ucap Dr Antonia Lukito SpJO-FIHA saat Media Briefing Hasil studi terbaru CRUCIAL (Cluster Randomized Usual Care vs Caduet Investigation Assesing Long-Term Risk) yang dilakukan terhadap para pasien di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, di Jakarta, Rabu (12/10).
Selain itu, pola hidup tidak sehat juga menjadi salah satu penyebab wanita pekerja rentan berisiko terkena penyakit jantung (kardiovaskuler). Gaya hidup wanita modern saat ini cenderung “disuguhi” makanan yang cepat saji yang dapat memicu kolesterol, jarang berolahraga, minum alkohol dan merokok.
Prof. Dr. Lukman Hakim SpPD KKV menjelaskan, penyakit kardiovaskular mempengaruhi pembuluh darah yang mengalirkan darah ke organ tubuh.
Kardiovaskular merupakan penyakit mematikan yang menduduki posisi teratas di tanah air. Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kadar kolesterol yang berlebih merupakan dua faktor risiko paling umum penyebab penyakit ini.
Pasalnya, jantung bekerja lebih keras yang mengakibatkan dinding jantung menjadi tebal dan mulai menimbulkan plak hitam di jantung. Pada wanita, risiko terkena kardiovaskuler saat memasuki masa menopause, yaitu sekitar 45 tahun ke atas.
“Tapi, bukan berarti kardiovaskuler dialami pada wanita yang memasuki masa menopause saja. Jika tidak menjalani pola hidup tidak sehat, wanita juga bisa terkena kardiovaskular dini,” ujar Dr Antonia.
Apalagi, pada wanita pekerja sekarang ini lebih sering jajan di luar. “Gaya hidup merokok bagi wanita turut mendorong terjadinya kardiovaskular dini,” imbuh Dr Antonia.
Sedangkan pada pria, tambah Prof. Dr. Lukman, ada sekitar 81,8 persen penyakit kardiovaskular terjadi pada pria berusia 45 tahun ke atas karena menderita hipertensi. Sebesar 40 persen di antaranya memiliki kolesterol tinggi.
Namun, para orangtua juga harus mewaspadai anak-anak di bawah usia 10 tahun. Prof. Dr. Lukman mengatakan, penyakit jantung juga bisa dialami sejak masih anak-anak di bawah usia 10 tahun. Makanya, dari masa janin perlu juga diperhatikan.
“Meskipun di Indonesia belum ada penelitian yang bisa mengkonfirmasikan hal tersebut, hal ini tak terkecuali pada anak yang bertubuh gemuk. Anak obesitas berisiko lebih tinggi lagi,” kata Prof Dr Lukman.
Penyakit jantung masih merupakan pembunuh nomor satu yang menyebabkan lebih dari 17 juta kematian di dunia per tahun. Apalagi, ada pergeseran pola hidup. Manusia semakin banyak mengkonsumsi daging yang dituding sebagai penyebab utama menumpuknya kolesterol.
Selain itu, penyakit jantung juga menjadi salah satu hal yang berbahaya karena diperkirakan hingga 90 persen muncul tanpa gejala terlebih dahulu sehingga sering disebut the silent killer (pembunuh diam-diam).
0 komentar:
Posting Komentar