“Bisik-bisik” soal diet seringkali menyesatkan dan salah kaprah. Pahamilah pola diet yang benar untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan proporsional.
Namanya juga mitos, kebenarannya tidak 100 persen benar. Oleh karena
itu, kebenarannya perlu diuji. Namun meski begitu, tidak sedikit juga
orang yang terjerat dan percaya dengan mitos-mitos tersebut. Nah, agar
Anda tidak salah lagi, berikut 12 mitos dan fakta tentang diet yang
patut Anda ketahui kebenarannya.
1 Makan di malam hari membuat Anda gemuk.
Fakta
: Christine Rosenbloom, PhD, RD, CSSD., ahli nutrisi dari Georgia State
University, mengatakan, kapanpun waktu makan Anda, ketika Anda
berlebihan mengonsumsi kalori dan tidak rajin berolahraga, berat badan
Anda pasti akan naik dengan cepat.
2 Semakin sedikit lemak yang dimakan, semakin baik.
Fakta
: Bagi sebagian orang, menghitung atau mengurangi kadar lemak memang
dapat membantu mengontrol berat badan. Namun bagi mereka punya penyakit
jantung, diabetes, dan sindrom metabolik, mengonsumsi lemak tak jenuh
tunggal seperti produk susu whole fat
, pizza
, atau salmon justru menguntungkan. Pasalnya, lemak jenis ini mampu mengendalikan asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh.
3 Bebas lemak sama dengan bebas kalori.
Fakta
: Ketika Anda mengonsumsi makanan bebas lemak, seperti biskuit, susu, atau cookies
, ada baiknya Anda memeriksa label makanan dan jumlah kalori per porsi.
Jika Anda mengonsumsinya melebihi takaran harian yang dianjurkan, ini
tidak akan membantu Anda menurunkan berat badan. Makanan rendah lemak
atau tanpa lemak bisa jadi masih mengandung banyak kalori. Apalagi
diperlukan gula tambahan, tepung, pati, atau pengental agar terasa lebih
nikmat di lidah. Sebagai alternatif, Anda bisa mengganti makanan bebas
lemak dengan buah-buahan dan sayuran yang terbukti rendah lemak dan
mengandung kalori alami.
4 Karbohidrat menyebabkan kenaikan berat badan.
Fakta
: Karbohidrat, seperti kentang, pasta, atau nasi, sebenarnya tidak
menyebabkan kenaikan berat badan kecuali jika dikonsumsi berlebihan. Hal
yang sama juga berlaku pada protein dan lemak.
Penelitian National Weight Control Registry menyatakan orang yang
berhasil mempertahankan berat badan cenderung makan makanan yang tinggi
karbohidrat dan rendah lemak serta memerhatikan asupan kalori total.
Orang yang sengaja diet dengan mengurangi karbohidrat dan tidak
mengonsumsi makanan rendah protein dan rendah lemak malah akan lebih
mudah lapar. Akibatnya, ia terpicu untuk makan secara berlebihan. Jalan
keluar terbaik adalah mengganti asupan karbohidrat dengan beras merah,
roti gandum, atau pasta gandum yang merupakan karbohidrat kompleks.
Makanan ini mengandung lebih banyak serat. Namun saat mengonsumsinya, jangan menambahkan lemak ekstra seperti saus tomat atau keju.
5 Sirup jagung menyebabkan kenaikan berat badan.
Fakta
: Mitos ini muncul di tahun 2003 ketika para peneliti melihat bahwa
obesitas meningkat seiring dengan penggunaan sirup jagung fruktosa.
Padahal berdasarkan bukti yang diteliti Rosenbloom, sirup yang biasanya
terdapat pada minuman ringan serta roti dan berbagai makanan olahan ini
tak layak dipersalahkan jika dibandingkan dengan gula biasa. Malahan
baru-baru ini, American Medical Association menyimpulkan, sirup jagung
fruktosa tidak memberikan kontribusi obesitas.
6 Yogurt adalah makanan diet yang sempurna.
Fakta
: Yogurt
memang kaya akan kalsium yang mampu membantu mengurangi berat badan. Namun hati-hati, beberapa yogurt
yang dikonsumsi dalam bentuk es krim justru berpeluang menggemukkan badan. Anda juga wajib menghindari yogurt
yang mengandung tambahan gula atau buah manis karena itu bisa mengganggu proses kimiawi pada yogurt
-nya. Dan satu lagi yang perlu diingat, mengonsumsi yogurt
untuk mengurangi berat badan juga harus tetap diimbangi dengan kombinasi makanan diet yang efektif dan olahraga.
7 Semua produk susu tidak sehat dan menggemukkan.
Fakta
: Produk susu seperti susu, keju, dan yogurt
sebenarnya mengandung nutrisi penting untuk mempertahankan kesehatan
tubuh. Di antaranya sebagai sumber protein, zat besi, dan beberapa
vitamin B. Beberapa produk susu yang tinggi kalsium dan mineral malah
mampu membantu mendapatkan tulang yang kuat dan sehat serta memperkecil
kemungkinan osteoporosis. Agar manfaat pada susu bisa tetap Anda
rasakan, saat berdiet konsumsilah produk susu yang rendah lemak, seperti
susu skim atau semi-skimmed
, yogurt,
atau keju rendah lemak.
8 Margarin lebih sehat dan rendah lemak dibandingkan mentega.
Fakta : Kandungan lemak yang terdapat pada margarin sama banyak dengan kandungan kalori yang terdapat pada mentega. Artinya, keduanya tidak memberikan manfaat nyata bagi pelangsingan tubuh. Yang lebih buruk lagi, keduanya mengandung minyak sayur jenuh yang berbahaya bagi kesehatan jantung. Jika Anda memang lebih menyukai rasa mentega perhatikan kalori yang terkandung di dalamnya saat mengonsumsinya. Misalnya, jangan menyimpan mentega di dalam lemari es dan oleskan tipis-tipis saja pada satu roti.
9 Pilih gula daripada madu ketika berdiet.
Fakta : Madu mengandung gula sederhana sekitar 75 persen dan air 25 persen. Inilah yang membuat madu mengandung lebih tinggi kalori daripada gula. Bayangkan saja, 1 sendok teh madu mengandung 25 kalori sementara 1 sendok teh gula mengandung 16 kalori. Itulah mengapa, terlalu banyak mengonsumsi madu bisa menyebabkan kerusakan gigi. Namun tak berarti madu tak berguna. Buktinya, kandungan flavonoid pada madu bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung pada madu lebih tinggi. Yang terpenting, jangan berlebihan mengonsumsi madu.
10 Daging merah tidak baik untuk diet karena tinggi lemak.
Fakta : Sudah sering, kan, kita mendengar bahwa ketika berdiet, kita harus menghindari daging merah? Memang, sih, mengonsumsi daging merah secara berlebihan dapat menyumbat pembuluh darah. Akan tetapi, sekitar setengah lemak dalam daging merah sebenarnya dapat menjaga vitalitas jantung. Pasalnya daging merah mengandung asam oleat yang tak jenuh. Selain itu, daging merah juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, terutama zat besi, yang diperlukan tubuh.
Kesimpulannya, untuk menghindari anemia, kelelahan ekstrem, kekurangan energi, dan sesak napas ketika berolahraga, konsumsi daging merah sangat diperlukan. Catatannya, pilih potongan daging yang ramping dan tanpa lemak serta diolah dengan cara dipanggang. Ini akan membantu menjaga asupan lemak menjadi sangat rendah.
11 Tidak makan sebelum berolahraga bisa membantu diet.
Fakta : Olahraga sangat baik dalam membantu proses diet. Tapi sebaiknya, usahakan tubuh Anda cukup kuat saat melakukan kegiatan olahraga atau tidak berolahraga dalam keadaan lapar. Kondisi perut yang “kosong” justru akan membahayakan kesehatan Anda. Lagipula penelitian menunjukkan, setelah 20 menit berolahraga, ternyata orang makan tidak lebih dari mereka yang tidak berolahraga. Satu-satunya yang membuat mereka “merasa” makan lebih banyak adalah sugesti atau pikiran yang mengatakan makanan itu terasa lebih enak. Jadi, usahakan berolahraga saat kondisi tubuh Anda fit, ya.
12 Diet vegetarian sangat membantu menurunkan berat badan.
Fakta : Seperti halnya diet biasa, diet vegetarian bisa jadi mengonsumsi lebih sedikit kalori, sedikit lemak, dan lebih banyak serat. Namun jika tidak direncanakan dengan benar, hasilnya bisa jadi sama-sama tinggi lemak dan kalori dengan orang yang diet biasa. Jadi, terlepas dari apakah Anda pemakan daging atau vegetarian, sangatlah penting untuk tetap berpedoman pada kalori harian dan pola makan yang sehat. Yakni, makan berdasarkan tinggi serat, mengonsumsi lima buah dan sayuran setiap hari, memilih produk susu rendah lemak, juga mengkonsumsi makanan rendah lemak seperti kacang, telur, dan kedelai. Tak lupa, kurangi juga makanan manis dan berlemak.
0 komentar:
Posting Komentar